Apa Itu Network Engineer?

Network Engineer adalah profesional IT yang bertanggung jawab untuk merancang, mengimplementasikan, dan memelihara jaringan komputer dalam suatu organisasi. Mereka memastikan konektivitas antar perangkat berjalan lancar, aman, dan efisien.

Tugas dan Tanggung Jawab

Beberapa tugas utama seorang Network Engineer meliputi:

  • Merancang topologi jaringan,memilih perangkat keras dan perangkat lunak
  • Mengkonfigurasi router, switch, firewall,voip dan server jaringan
  • Memantau performa jaringan dan mengatasi gangguan (troubleshooting)
  • Menyusun kebijakan keamanan jaringan
  • Melaporkan status jaringan kepada manajemen

Skill yang Dibutuhkan

Untuk sukses di bidang ini, seorang Network Engineer perlu menguasai beberapa skill yang memungkinkan  mereka untuk merancang,mengelola, dan mengatasi masalah pada jaringan. Beberapa skill yang sangat dibutuhkan meliputi:

1.     Pemahaman Dasar Jaringan (Networking Fundamentals)

Ini adalah fondasi utama. Network Engineer harus memahami konsep dasar seperti:

  • OSI Model & TCP/IP
  • Subnetting dan IP Addressing
  • MAC Address, ARP, DNS, DHCP
  • Switching & Routing
  • VLAN dan Trunking

 

Kenapa penting?

Tanpa penguasaan dasar ini, akan sulit memahami konfigurasi atau troubleshooting jaringan secara efektif seperti:

  • Menentukan berapa banyak IP yang dibutuhkan dalam satu subnet
  • Menjelaskan bagaimana data dikirim melalui jaringan(misalnya,dari laptop ke server melalui switch dan router
  • Mengetahui perbedaan anatara TCP(koneksi stabil) dan UDP(cepat tapi tidak menjamin data terkirim)

 

2. Penguasaan Perangkat Keras Jaringan

Network Engineer harus mengenal dan mampu mengkonfigurasi perangkat keras seperti:

  • Router dan Switch (Cisco, MikroTik, Juniper,Ruijie )
  • Firewall (Cisco ASA, Palo Alto, Fortinet)
  • Access Point dan Wireless Controller
  • Modem, Hub, Bridge, dan Network Interface Card
  • Cables network(UTP,STP,Fiber Optic)

Kenapa penting?

Hardware adalah fondasi fisik dari jaringan. Jika kamu tidak tahu cara kerja router,switch,firewall secara fisik,kamu akan kesulitan melakukan perencanaan dan torubleshhoting.contoh:

  • Memasang dan mengatur switch agar bisa memisahkan VLAN
  • Mengganti perangkat rusak,memperbaiki konektor kabel,mengatur jalur koneksi antar perangkat

3.     Konfigurasi dan Manajemen Perangkat Jaringan

Setelah mengenal dasar-dasar jaringan dan mengenal perangkat keras ,Skill konfigurasi juga sangat penting. Beberapa kemampuan teknis yang harus dimiliki:

  • Konfigurasi routing (static, dynamic: RIP, OSPF, BGP)
  • Pengaturan VLAN, STP, dan EtherChannel
  • QoS (Quality of Service) untuk optimasi trafik
  • VPN (Virtual Private Network) setup
  • Port Security dan Access Control List (ACL)

Kenapa penting?

Kemampuan ini menentukan beberapa baik kamu bisa membuat jaringan yang efisien dan aman. Contoh:

  • Membuat routing dinamis OSPF agar jaringan bisa memilih jaringan yang cepat.
  • Mengatur VLAN agar bagian keuangan dari HR tidak bisa mengakses data satu sama lain secara langsung.

4.     Kemampuan Troubleshooting

Tidak semua jaringan berjalan mulus, jaringan bisa down, lambat, atau tidak bisa mengakses internet. Di sinilahkamu harus bergerak cepat. Contoh tools yang di gunakan:

  • Ping: untuk cek apakah perangkat hidup.
  • Traceroute: mengetahui jalur data dan di mana terhambat.
  • Wiresherk: menganalisis paket jaringan secara mendetail.

Contoh masalah:

  • “Kenapa user di lantai 3 tidsk bisa di akses internet?” kamu harus cek IP, DHCP, port switch dan koneksivitas fisik.

 

5.     Keamanan Jaringan (Network Security)

Dengan meningkatnya ancaman siber, keamanan jaringan menjadi prioritas utama. Skill yang dibutuhkan termasuk:

  • Firewall configuration
  • IDS/IPS (Intrusion Detection/Prevention Systems)
  • VPN dan enkripsi
  • Implementasi keamanan pada switch dan router
  • Pengamanan akses menggunakan RADIUS, TACACS+

Kenapa penting?

Jaringan yang terbuka sangat rentan terhadap serangan seperti DdoS, phising, atau ransomware, contoh:

  • Mengatur firewall agar hanya IP tertentu yang bisa akses server.
  • Menyusun VPN agar perkerja remote bisa akses jaringan internal dengan aman.
  • Mengaktifkan port security agar hanya device tertentu yang boleh connect.

 

6.     Pengetahuan Sistem Operasi

Network Engineer harus nyaman bekerja dengan berbagai sistem operasi, terutama:

  • Linux/Unix (untuk manajemen server dan konfigurasi jaringan)
  • Windows Server (DNS, DHCP, Active Directory)
  • Command Line Interface (CLI) – terutama untuk Cisco dan Linux

Kenapa penting?

Banyak pengaturan jaringan dilakukan lewat command line di Linux atau Windows Server, contoh:

  • Menngatur IP statis melalui CLI di Ubuntu.
  • Melihat log DHCP di Windows Server untuk mengetahui apakah Ip sudah diberikan.

 

 

7.     Cloud Networking

Perusahaan kini banyak beralih ke cloud. Maka dari itu, network engineer juga harus familiar dengan:

  • Cloud Provider (AWS, Azure, Google Cloud)
  • Virtual Networking, VPC, Subnet, VPN di cloud
  • Hybrid Cloud dan Multi-Cloud Environments

Kenapa penting?

Banyak perusahaan sekarang menggunakan layanan cloud seperti AWS, Azure, atau Google Cloud, contoh:

  • Membuat Virtual Private Cloud (VPC) di AWS.
  • Menghubungkan jaringan kantor ke cloud melalui VPN.
  • Mengatur subnet dan route table untuk komunikasi antar instance.

 

8.     Virtualisasi dan Software Defined Networking (SDN)

Teknologi virtualisasi sudah sangat umum. Keahlian yang dibutuhkan:

  • VMware, Hyper-V, KVM
  • Virtual Switches
  • SDN dan Network Function Virtualization (NFV)

Kenapa penting?

Jaringan virtual hemat biaya, lebif fleksibel, dan mudah diatur, contoh:

  • Membuat beberapa server virtual dalam satu mesin fisik (menghemat biaya hardware).
  • Mengatur traffic secara otomatis melalui controller SDN.
  • Deploy firewall sebagai software, bukan perangkat fisik.

 

 

9.       Soft Skills

Selain keahlian teknis, soft skill juga penting:

  • Problem solving dan critical thinking
  • Kemampuan komunikasi dan kerja sama tim
  • Manajemen waktu dan dokumentasi jaringan
  • Adaptasi terhadap teknologi baru

Kenapa penting?

Network engineer bukan hanya bekerja dengan mesin, tapi juga dengan manusia, contoh:

  • Menjelaskan masalah teknis ke manajer non-teknis.
  • Bekerja sama dengan tim keamanan, sistem, atau support untuk memecahkan masalah.
  • Menulis dokumentasi konfigurasi agar rekan kerja paham setup jaringan

 

Sertifikasi

 

Untuk menjadi seorang Network Engineer yang kompeten dan diakui secara profesional, memiliki sertifikasi resmi sangatlah penting. Sertifikasi tidak hnaya menunjukkan keahlian teknis, tetapi juga meningkatkan peluang kerja,kepercayaan klien, dan profesionalisme di dunia kerja. Berikut pemabahasan Sertifikasi yang relevan dan mengapa pelatihan Mikrotik sangat direkomendasikan.

  • CCNA(Cicsco Certified Network Assosiate)
  • CCNP(Cisco Certified Network Professional)
  • CompTIa Network+
  • JNCIA(Juniper Networks Certified Internet Associate)
  • JNCIS(Juniper Networks Certified Internet Spesialist)
  • MTCNA(Mikotik Cetrified Network Assosiate)
  • MTCRE(Mikrotik Certified Routing Engineer)

Kenapa harus mengikuit Pelatihan Mikrotik?

Mikrotik adalah vendor perangkat jaringan yang populer karena fleksibel,powerful dan relatif murah.banyak digunakan oleh ISP,Perusahaan,Kampus,hingga Pemerintahan.

Tempat Pelatihan Network Engineer

 

Kabar baiknya Axelbit menyelenggarakan pelatihan beserta ujian sertifikasinya loh

PROMOSI AXELBIT

Menguasai skill jaringan saja belum cukup tanpa bukti kompetensi. Dengan memiliki sertifikasi seperti MTCNA, kamu akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan proyek-proyek jaringan profesional.

Segera daftar pelatihan MTCNA dan mulai langkah awal karier profesionalmu sebagai Network Engineer!

Jangan lewatkan peluang berharga ini — tempat terbatas!

 

Kesimpulan

Menjadi seorang Network Engineer bukan hanya tentang memahami kabel dan perangkat keras, tetapi juga bagaimana merancang sistem jaringan yang kuat, aman, dan efisien untuk mendukung kelangsungan bisnis dan teknologi modern. Dunia jaringan sangat dinamis, sehingga seorang Network Engineer harus terus belajar, beradaptasi, dan mengasah keterampilannya secara konsisten.

Dari penguasaan dasar jaringan hingga implementasi cloud dan SDN, setiap keterampilan memiliki peran penting. Sertifikasi seperti MTCNA atau CCNA menjadi bukti nyata kompetensi dan bisa menjadi pembuka jalan menuju karier profesional yang menjanjikan.

Jika kamu tertarik untuk memulai karier sebagai Network Engineer, ikuti pelatihan, ambil sertifikasi, dan terus eksplorasi teknologi jaringan terbaru. Dengan begitu, kamu tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi arsitek di balik konektivitas dunia digital masa kini.