PT Bhinneka Axelerasi Teknologi (Axelbit) melalui Belajarmikrotik mengadakan training Mikrotik dasar pada 15-17 Mei 2023. Pada acara yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Banyuwangi itu, turut hadir pula delegasi Diskominfo Provinsi Bali.

       “Acara ini bertujuan untuk memberikan training sertifikasi sebuah perangkat router yaitu mikrotik”, kata Asmaul Husna selaku trainer kegiatan tersebut. Pelatihan Mikrotik Certified Network Associate atau yang biasa disebut MTCNA ini diikuti oleh 7 peserta yang memiliki semangat untuk terus meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya di bidang IT terutama perangkat Mikrotik. Hal ini dapat dilihat dari salah satu peserta yang rela naik motor 6 jam lebih meskipun baru sembuh dari sakit.

       Bagi Axelbit, kegiatan pelatihan dan sertifikasi MTCNA kali ini cukup spesial karena baru pertama kali diadakan di Banyuwangi. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas serta memaksimalkan potensi daerah di bidang IT. Pelatihan terdiri dari dua sesi, di mana sesi I berisi materi tentang MikroTik Introduction, RouterOS Tools, RouterOS Troubleshoot, Bridge, Wireless Basic, Static Routing,Tunnel dan VPN, Firewall, Quality Of Service, DHCP Server, dan ARP, yang berlangsung selama 2 hari, sedangkan sesi II para peserta dibekali pengetahuan tentang persiapan uji sertifikasi sekaligus diuji pemahamannya tentang apa yang sudah dipelajari. Dalam kesempatan yang sama, Asmaul Husna menyampaikan, peserta yang hadir telah melalui rangkaian proses tahapan sebelumnya yaitu registrasi, verifikasi, dan beberapa diantaranya yang belum pernah mengenal Mikrotik sama sekali. “Harapan saya semoga peserta bisa mengenal lebih dalam apa itu mikrotik dan fitur-fitur apa saja yang ada didalamnya, dan saya berharap bahwa ilmu yang didapat bisa membantu dan diimplementasikan pada pekerjaannya,” kata pria yang kerap disapa Maul.

       Acara ini, lanjut dia, sebagai aplikasi dari kebijakan pemerintah yang di antaranya Permendikbud no 68 tahun 2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.  Peraturan tersebut juga mengatur tentang pentingnya peningkatan kompetensi SDM di bidang IT dalam hal mengelola teknologi informasi, data, dan transaksi elektronik yang semakin penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa aturan yang lain juga diatur tentang perlunya pengembangan SDM di bidang IT untuk mendukung perkembangan industri teknologi informasi dan digitalisasi di Indonesia.

       Peserta yang hadir pada pelatihan ini tidak hanya dari wilayah Banyuwangi, namun terdapat beberapa peserta dari Bali maupun Situbondo. Meskipun didominasi oleh kalangan guru maupun karyawan senior, namun ada juga siswa yang turut serta pada pelatihan. Hal ini menunjukkan para peserta memiliki semangat yang kuat untuk maju dan berkembang, tanpa pandang umur, sehingga perlu terus didukung serta difasilitasi demi terwujudnya masyarakat yang tidak cuma melek tapi juga cerdas di bidang IT.